Ada 3 minuman alkohol khas Bali yang sudah legal berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021. Pemberlakuan Perpres tersebut menjadi kabar gembira bagi home industry minuman tersebut, yuk simak informasinya:
Minuman Alkohol Khas Bali
Brem
Di daerah lain brem merupakan salah satu jenis makanan yang berasal dari fermentasi sari ketan, kemudian dikeringkan. Namun, ini berbeda karena merupakan salah satu minuman alkohol khas Bali.
Minuman ini memiliki warna yang unik, yakni coklat tua mendekati warna kopi. Tidak beda jauh dengan brem berupa makanan, minuman ini juga berasal dari fermentasi yang sama.
Minuman ini sudah dikenal luas, baik wisatawan lokal maupun manca negara. Minuman alkohol khas Bali ini tidak hanya disajikan untuk diminum di tempat, tetapi sudah dikemas layaknya minuman kemasan.
Karena sudah tersedia secara online, pengemasan minuman ini pun tersedia layaknya minuman kaleng pada umumnya. Tentunya minuman ini sangat mudah ditemukan di kawasan wisata Bali.
Terutama di daerah Sanur, karena di sana sudah menjadi pusat industri pembuatan minuman ini. Kadar alkohol pada minuman brem berkisar antara 3 hingga 5 persen.
Turis-turis yang sangat menyukai minuman brem kebanyakan berasal dari Jepang, Tiongkok dan beberapa negara Eropa, salah satunya Belanda. Minuman ini pun sudah diekspor ke negara-negara tersebut.
Baca juga: Dua Objek Wisata Wajib Dikunjungi Gantong
Tuak
Dari namanya saja, Anda pasti bisa menebak kalau minuman ini beralkohol. Memberikan efek luar biasa jika diminum berlebihan dan dapat memabukan.
Tuak sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia, tetapi minuman alkohol khas Bali ini juga diminum turis manca negara. Malah bisa dikatakan mereka sangat menyukai minuman ini.
Tuak dari Bali diproses dari beras, nira dan buah-buahan yang mengandung gula. Beras merupakan bahan utama minuman ini, nira diambil dari pohon enau atau lipah.
Bisa juga dari pohon siwalan atau legen, inilah yang membuat rasa tuak bervariasi. Dari rasa sedikit manis sampai sangat manis. Kualitas tuak dikatakan buruk, jika minuman ini terasa asam. Artinya ada bakteri lain masuk yang menghasilkan asam laktat.
Tradisi pengolahan minuman beralkohol sudah dikerjakan turun-temurun oleh masyarakat Bali. Namun, perlu diingat kandungan alkohol dalam tuak cukup tinggi, yaitu antara 4 sampai 20 persen.
Arak
Minuman alkohol khas Bali yang terakhir adalah arak. Arak Bali terkenal dengan kualitas sangat baik, sehingga disebut sekelas wine. Minuman ini merupakan hasil dari penyulihan kelapa. Namun, kadar alkoholnya sangat tinggi yakni 15 hingga 20 persen.
Walaupun tinggi, tetapi minuman ini memiliki manfaat lain untuk kecantikan, mengawetkan kulit, hingga dipercaya bisa menyembuhkan penyakit tertentu. Salah satunya diabetes dan rematik.
Arak Bali juga dapat dinikmati dengan menambah rempah-rempah, seperti cengkeh, pala dan kayu manis. Bahkan ada juga yang meminumnya dengan menambahkan madu dan jeruk nipis, layaknya minum jamu.
Minuman ini banyak dibuat oleh masyarakat di daerah Buleleng dan Karangasem, malah sudah menjadi mata pencaharian. Provinsi Bali sendiri tercatat merupakan produsen arak terbesar di Indonesia.
Oleh sebab itu perlu adanya peraturan yang mendukung aktivitas tersebut, sehingga bisa menarik investasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat Bali.
Mengingatnya masifnya produksi minuman beralkohol di Bali, aturan lain ikut mengawasi proses produksi dan pendistribusian minuman ini. Jika Anda ingin tahu lebih jauh dimana sentra industri minuman tersebut sambil berwisata, silakan menghubungi paket tour Bali.