CategoriesInfoWiki

4 Metode Perawatan Beton Yang Aman dan Mudah Dilakukan

Metode perawatan beton sebenarnya bervariasi dan banyak orang awam yang masih belum paham apa saja metodenya. Pasalnya, beton merupakan material berat yang pasti digunakan di sebuah konstruksi pembangunan. 

Pada artikel ini, Anda akan memahami beberapa metode perawatan dari beton tersebut yang tentunya aman. Perawatan pada beton sangat dibutuhkan supaya material tersebut tetap kokoh sebagai pondasi. 

Apa Yang Dimaksud dengan Beton? 

Dalam dunia konstruksi, beton merupakan salah satu bahan bangunan komposit yang dibuat dari beberapa kombinasi agregat dan juga pengikat semen. Anda pasti sering melihat bentuk beton yang biasa digunakan yaitu beton semen Portland, yang bersumber dari agregat mineral (biasanya seperti kerikil dan pasir), air, dan juga semen. 

Banyak informasi yang mengatakan kalau beton akan mengering setelah terjadi pencampuran dan pengerasan. Namun faktanya itu tidak benar. Beton tidak mengalami pengerasan pada saat air menguap, tetapi  menjadi semen terhidrasi. Serta mengikat bahan lain yang akhirnya membentuk sebuah material menyerupai batu. 

Beton memang dipakai untuk perkerasan, struktur bangunan, pondasi, jembatan penyebrangan, jalan, struktur parkir, pondasi untuk gerbang atau pagar, dan semen pada dinding bata atau balok. Meskipun seharusnya pada konstruksi jalan harus juga dilapisi geotextile non woven agar stabilitas tanah baik. 

Pada zaman dahulu beton dikenal dengan nama batu cair.  Semakin berkembang, banyak ditemukan jenis beton baru yang memang mengalami peningkatan, seperti beton semprot, beton ringan, beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, dan juga beton mampat sendiri. Jenis-jenis tersebut merupakan beton yang paling banyak digunakan di seluruh dunia sebagai bahan bangunan. 

Sejarah Munculnya Beton

Hayo, siapa yang belum paham dengan sejarah beton? Yup, bahan bangunan tersebut sudah banyak digunakan sejak zaman Yunani dan Romawi (kemungkinan juga sebelumnya). 

Nah, dengan campuran kapur, batu apung, dan juga pozzolan, bangsa Romawi akhirnya banyak membangun infrastruktur seperti drainase, bangunan, akuaduk, dll. 

Di Indonesia sendiri penggunaan bahan tersebut sudah ada dan bisa Anda lihat pada beberapa bangunan peninggalan kuno. Contohnya seperti Benteng Indraprasta di Aceh yang sudah ada sejak abad ke-7 dan dibangun oleh kerajaan Lamuri dengan bahan bangunan seperti tanah liat, kapur, dan juga batu gunung. 

Orang-orang Mesir percaya bahwa jika menggunakan aditif debu vulkanik, maka kualitas beton akan meningkat. 

Kelebihan dan Kekurangan Beton

Sebelum masuk ke pembahasan metode perawatan beton, kelebihan dari beton seperti mudah dibentuk yang sesuai dengan kebutuhan di konstruksi. Selanjutnya, beton juga mempunyai kekuatan yang tinggi, tahan terhadap temperatur yang juga tinggi serta biaya pemeliharaannya tidak mahal. 

Namun dibalik kelebihannya, beton juga masih memiliki kelemahan yaitu bentuk beton yang sudah dibuat susah untuk diubah kecuali dengan kerusakan. Jadi ketika Anda ingin merubah bentuk beton yang sudah terbentuk senarnya mustahil karena Anda harus menghancurkannya dulu. 

Struktur beton pun sebenarnya jika dilakukan penghancuran sudah tidak bisa digunakan kembali dan harus pakai yang baru. Berbeda dengan bahan bersifat baja yang akan tetap sama. Namun beton mempunyai tekanan kuat yang tinggi dan lemah dalam tarikannya. Apabila struktur tersebut tidak secepatnya diberi perkuatan cukup maka akan mudah gagal. 

Sifat-sifat Pada Beton

Beton mempunyai sifat kuat tekan yang tinggi namun juga kuat tarik yang lemah. Nah untuk kuat tekan, di Indonesia sendiri sering menggunakan satuan kg/cm yang diberi simbol K untuk benda uji kubus dan juga fc untuk benda uji silinder. 

Kuat hancur beton tentu saja sangat berpengaruh dari faktor seperti jenis dan kualitas semen, jenis dan lekak lekuk di bidang permukaan agregat, perawatannya, suhu, dan juga umur beton. 

Apa Saja Metode Perawatan Beton?

Nah, sekarang masuk ke pembahasan bagaimana cara merawat beton. Perawatan pada beton atau yang juga disebut sebagai ‘curing beton‘ hanya bisa dilakukan pada saat tahap akhir (final setting) atau saat beton sudah mengalami pengerasan. 

Tujuan sebenarnya dari perawatan tersebut adalah supaya proses hidrasi tidak terjadi masalah apapun. misalnya saja seperti terjadinya keretakan karena penguapan air yang sangat cepat. 

Sebaiknya curing beton atau perawatan tersebut bisa Anda lakukan setidaknya selama seminggu atau selama tiga hari karena beton harus berada di kondisi lembab. 

Perawatan ini juga bisa Anda lakukan dengan tempat yang akan membuat beton memiliki daya tekan yang tinggi. Sehingga kualitasnya bisa lebih kedap air, awet, dan juga stabil untuk menyangga struktur. 

Tidak perlu berlama-lama lagi, berikut adalah beberapa metode untuk melakukan perawatan pada beton. 

1. Curing Membrane 

Pada perawatan ini akan diberikan penghalang fisik yang bisa mencegah terjadinya penguapan air. Nah, bahan yang dimaksud tersebut harus bisa mengering dalam waktu 4 jam dan juga membentuk lembaran yang melekat dan tidak menyatu dengan beton, tidak beracun, tidak selip, bebas dari lubang kecil, serta tidak membahayakan beton. 

Metode perawatan tersebut sangat bermanfaat sebagai perawatan rigid pavement atau yang biasa disebut sebagai lapisan pengerasan beton. Metode tersebut juga harus Anda lakukan secepatnya setelah pengikatan beton. Membrane cukup bagus untuk curing awal sebelum pembasahan. 

2. Curing Penyiraman Cairan 

Metode perawatan beton selanjutnya, perawatan beton atau curing bisa Anda lakukan dengan cara pembasahan. Metode pembasahan tersebut bisa dipraktekan dengan cara menempatkan beton di ruangan yang lembab. Anda juga bisa mendapatkannya di bagian yang terkena genangan air, merendam beton di dalam air, dan juga meletakkan karung yang basah tepat di atas beton. 

Tidak hanya itu, Anda juga bisa melakukan pembasahan ini dengan cara siram beton secara terus-menerus dan juga disemprot dengan cairan kimia curing compound

3. Curing Penguapan Suhu Tinggi

Selain dengan membrane dan pembasahan, perawatan beton juga bisa Anda lakukan dengan tekanan rendah dan tekanan tinggi. Pada perawatan tekanan rendah lama penguapannya berkisar antara 10 sampai 12 jam dengan suhu 40 sampai 50 celcius. 

Lain hal dengan perawatan dengan tekanan tinggi harus berlangsung sekitar 10 sampai 16 jam dengan suhu 65 sampai 95 celcius. Nah, sebelum curing tersebut berlangsung, beton harus berada di suhu 10 sampai 30 derajat dulu selama beberapa jam. 

Metode ini umumnya Anda jumpai pada produsen beton pracetak yang memproduksi seperti genteng beton dan juga paving block

Sayangnya dalam metode curing ini masih memiliki kekurangan dari segi biaya yang cukup mahal. Tentu saja karena peralatan yang dibutuhkan untuk penguapan harus berkualitas tinggi. Maka dari itu, jenis perawatan inilah umum dilakukan di pekerjaan konstruksi. 

4. Curing dengan Perawatan Lainnya

Anda tetap bisa melakukan perawatan beton menggunakan sinar infra merah. Cara melakukannya adalah dengan menyinari beton dalam kurun waktu 2 sampai 4 jam pada suhu 90 celcius. Yup, tujuanya untuk mempercepat penguapan air tersebut dengan memperoleh beton yang memiliki kualitas tinggi. 

Selain itu, Anda juga bisa menerapkan curing hidrotermal atau memanaskan cetakan pada saat membuat beton pracetak dengan suhu 65 celcius. Yang terakhir adalah dengan perawatan kombinasi. Jadi seperti itulah beberapa metode perawatan beton yang sangat baik dan juga tidak membahayakan beton itu sendiri. Anda bisa memilih dari 4 curing di atas sesuai dengan kebutuhan Anda pada beton. Selain itu, metode tersebut pun bisa Anda lakukan pada u ditch.